Internet adalah cara termudah bagi siapa saja - termasuk anak-anak kita - untuk mendapatkan materi pornografi. Ini merupakan suatu kenyataan ironis. Penemuan World Wide Web (WWW) serta dbukanya internet kepada masyarakat umum menyebabkan ledakan dalam jumlah pornografi online. Anda akan terkejut mengetahui bahwa berdasarkan penelitian, setiap hari sekitar 2,5 miliar email berisi pornografi (kebanyakan spam) beredar di web, dan anak-anak sering secara tidak sengaja terpapar pornografi di Internet melalui jendela pop-up, URL salah ketik, hasil mesin pencari, link yang diberikan kawannya, dan link dalam email yang mereka terima. Sebuah survei yang dilakukan oleh National Center for Missing & Exploited Children bahkan menemukan hasil bahwa 20% orang tua tidak tahu alamat email, nickname instant messaging, dan password komputer login anak-anak mereka, sehingga kontrol atas penggunaan komputer rumah oleh anak-anak sangat kurang, atau bahkan bisa dibilang hampir tanpa kontrol. Sebagai ora
IZEA, perusahaan periklanan internet asal Florida yang membidani lahirnya program Pay Per Post ( paid blogging ) pada 2009 membikin program kerjasama periklanan baru, namun menggunakan Twitter dan penggunanya sebagai media mempromosikan produk pengiklan (advertiser). Program tersebut bernama Sponsored Tweets . Sponsored Tweets menghubungkan pengiklan dengan pengguna Twitter yang menjadi member mereka. Jika ada pengiklan yang tertarik untuk memasang iklan dalam bentuk tweet melalui akun Twitter anda, sponsored Tweets akan menghubungi anda melalui email. Jika anda tertarik, tinggal login ke Sponsored Tweets dan melakukan langkah-langkah yang diinstruksikan. Setelah beberapa waktu, iklan tersebut akan muncul sebagai tweet, dan anda memperoleh bayaran sesuai tarif yang disepakati. Besarnya tarif per tweet bervariasi, tergantung pada jumlah follower dan pengaruh yang anda miliki di Twitter. Semakin banyak jumlah follower, semakin tinggi tarif yang dapat anda minta kepada pengiklan yang in