Langsung ke konten utama

Roth MC8: Kombinasi Gila iPod Docking dengan Ampli Tabung Hampa

Jika kosakata seperti "miskin", "bangkrut", atau "krisis moneter" tidak ada dalam kamus kehidupan sehari-hari anda, well, pasti andalah tipikal konsumen yang disasar produsen item kebutuhan tersier kelas atas seperti Roth ini.

Roth Audio, perusahaan audio hi-fi asal Inggris, berupaya mengeksplorasi segenap nilai dan kemampuan audio sebuah iPod hingga limit yang sanggup dia capai. Hasilnya adalah Roth MC8, satu perangkat yang merupakan kombinasi antara iPod docking station dengan high-end tube amplifier dua channel. Jangan kaget ketika mendengar bandrolnya yang $5000 (Rp 47,5 juta pada kurs $1 = Rp.9500) per buah. Terdengar gila-gilaan untuk harga sebuah iPod docking station.

Atraksi teknologi audio utama pada Roth MC8 adalah single-end Class-A all-tube amp dengan 845 tabung hampa (dikenal dengan istilah 'President' of two-channel tubes), yang ditambah dengan empat unit premium valve. Hasilnya, sebuah ampli seberat 34 kilogram yang mampu menghasilkan power output 35 watt per channel.

Sebagai tambahan dari iPod docking buat menancapkan iPod kesayangan anda di bagian tengahnya, Roth juga menyertakan empat line input tambahan buat menghubungkan semua jenis perangkat audio yang anda miliki (misalnya CD player), memilih impedansi output, dan tak lupa menyertakan pula sebuah remote control.

Roth MC8 ampli tabung hampa

Berikut fitur komplit Roth MC8 iPod dock - High-end tube amplifier:

Fitur-fitur utama Roth MC8:

* Class A all-tube amplifier
* Finest quality vacuum tubes
* Supports i-Pod, CD dan MP3
* Remote control
* iPod charging
* Overheating protection
* Speaker protection when turning on
* Speaker short circuit protection
* Fuse protection in the adapter

Spesifikasi teknis Roth MC8:

* Power Output: 35W x 2
* Frequency response: 20-20KHz (±1.5dB)
* Distorsi: ≤1%
* Signal to noise ratio: ≥86dB
* Input impedance: 100K ohm
* Input sensitivity: 450mV
* Output impedance: 4 ohm / 8 ohm
* Tube Types: 211 x 2, 6SN7 x 2, 12AX7 x 2
* Input Selectors: iPod, CD, MP3
* Dimensi (cm): 50 (panjang) x 26 (lebar) x 33 (tinggi)
* Berat keseluruhan: 34Kg

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Berapa Jauh Seekor Kuda Mampu Berlari?

Pertanyaan itu selalu menggelayut setiap kali menonton film-film western macam Dances with Wolves , di mana para penunggang - baik kulit putih maupun indian - memperlakukan kuda tunggangannya bak sepeda motor bermesin saja, memacunya melintasi prairi yang lebarnya berpuluh kilometer. Bagaimanapun kuda adalah makhluk hidup, bukan mesin yang bisa dijalankan semaunya. Mereka dapat menjadi lelah dan butuh istirahat. Yang membedakan kuda dengan kebanyakan mamalia lain adalah endurance mereka yang luar biasa. Berikut beberapa fakta tentang daya tahan fisik seekor kuda yang luar biasa, saya kutip dari the Ultimate Horse Site . Rekor klasik - Pada 1889, Dimitri Peshkov melakukan perjalanan panjang dengan kudanya sejauh 5.500 mil dari Albanzinski, Siberia, menuju St. Petersburg - Kuda Akhal-Teke yang merupakan peranakan dari Turkmenistan, dikenal sebagai kuda dengan daya tahan yang prima. Pada 1935, 38 penunggang kuda Akhal Teke menempuh 2.600 mil dari Ashkabad ke Moskow, 215 mil diantaranya m

Tips Memilih Kursi Ergonomis Untuk Bekerja Nyaman di Depan Komputer

Karakteristik pekerjaan yang mengharuskan penggunaan komputer sebagai peralatan kerja membuat para karyawan kantoran, penulis, programmer, hingga pekerja kreatif seperti web designer atau digital artist menghabiskan sebagian besar jam sibuk mereka duduk di depan layar komputer meja ( PC desktop ) atau laptop. Namun di sisi lain berlama-lama duduk statis di depan layar bukanlah aktivitas yang sehat. Karena itu, untuk mencegah efek buruk terhadap kesehatan seperti sakit punggung ( back pain ), cedera karena tekanan terus-menerus (repetitive stress injuries ), dan sakit leher, kita harus melakukan upaya untuk membuat suasana berkomputasi menjadi seergonomis mungkin. Salah satunya adalah dengan menggunakan kursi kerja berkaidah ergonomik. Menurut artikel TWiki yang dipublikasikan oleh situs web Richmond University , Kata ergonomi berasal bahasa Yunani; ergo = bekerja dan nomos = ilmu tentang. Maka ergonomi secara sederhana dapat diterjemahkan sebagai ilmu tentang segala aspek kegiatan

Di Balik Bullet Time, Efek Visual The Matrix (1999)

Sekarang mungkin terlihat biasa saja, bahkan terkesan sebagai efek visual 'pasaran' saking seringnya digunakan. Namun ketika The Matrix muncul pada 1999 dengan kejutan efek bullet time yang mampu menghadirkan adegan super slow motion saat Neo (Keanu Reeves) menghindari peluru yang ditembakkan ke arahnya sembari kamera bergerak memutari dirinya, adegan tersebut membikin penonton terpesona. The Matrix bahkan memicu trend penggunaan efek bullet time pada film-film layar lebar lain, kartun, iklan televisi, klip musik, hingga video-video parodi. Bullet time, sering disebut juga dengan virtual camera movement effect , adalah teknik simulasi kecepatan variabel yang diperkaya secara digital, yang memiliki dua karakteristik. Pertama adalah permutasi ekstrem atas waktu sehingga mampu menampilkan adegan super lambat suatu obyek - yang karena kecepatan geraknya - tidak mungkin difilmkan secara konvensional, misalnya gerakan peluru yang ditembakkan menuju sasaran, dan kedua , kemampuan