Langsung ke konten utama

Serba-Serbi Perangkat Penerima GPS (GPS Receiver) Portabel

Global Positioning System (GPS) adalah sistem navigasi satelit global alias GNSS (Global Navigation Satellite System) yang dibuat dan dikembangkan oleh Departemen Pertahanan Amerika Serikat dan dikelola oleh United States Air Force 50th Space Wing. Pada awal penggunaannya, GPS merupakan teknologi khusus untuk keperluan militer. Pada tahun 1980an, pemerintah Amerika Serikat memutuskan untuk membuka akses teknologi GPS bagi pengguna sipil.

GPS terdiri dari konstelasi 24 satelit bertenaga surya yang ditempatkan pada orbit dengan ketinggian sekitar 12 ribu mil dari permukaan bumi. Satelit-satelit tersebut secara konstan bergerak melakukan dua kali pengorbitan penuh (memutari bumi) dalam waktu kurang dari 24 jam dengan kecepatan 7.000 mil per jam. Karena posisi satelit yang berada pada ketinggian orbit yang terbebas dari pengaruh cuaca, layanan GPS selalu tersedia 24 jam sehari di seluruh dunia tanpa menghadapi problem gangguan cuaca buruk. Problem penerimaan sinyal yang banyak terjadi ada pada level peralatan penerima (receiver) atau gangguan oleh obyek di sekitar peralatan, namun bukan pada sistem GPS itu sendiri.

Garmin nuvi 731700Tidak ada biaya yang dikenakan untuk menggunakan layanan GPS, alias gratis. Yang dibutuhkan pengguna hanyalah peralatan penerima GPS (GPS receiver). Melalui alat tersebut mereka dapat mengakses informasi lokasi dan waktu yang akurat di segala cuaca, waktu, dan tempat.

Banyak aplikasi mengambil benefit dari sinyal GPS menggunakan tiga komponen dasar teknologi GPS: lokasi absolut, pergerakan relatif, dan time transfer. Dengan ketiga komponen dasar teknologi tersebut, pengguna sipil dapat mengetahui secara akurat di mana saat ini mereka berada, dan dengan mudah melakukan navigasi ke tempat-tempat mereka pergi, entah untuk travelling via jalan darat, berlayar, atau bahkan sewaktu terbang dengan pesawat.

Sebuah alat penerima GPS (GPS receiver) portabel memiliki komponen dasar berupa 12 channel penerima, antena untuk menangkap sinyal satelit, dan CPU untuk memproses data. Kualitas alat penerima dan lokasi geografis sangat mempengaruhi berapa lama waktu yang dibutuhkan untuk memperoleh gambaran lokasi secara menyeluruh. Sebagai contoh, lokasi di kawasan pusat kota besar yang dikelilingi gedung-gedung pencakar langit akan membuat beberapa alat penerima GPS lebih sukar menangkap sinyal.

Banyak model alat penerima GPS portabel yang didesain untuk ditempatkan pada kaca depan mobil menggunakan tambahan mounting device berupa suction cup (cekungan penyedot dari karet yang menempel pada kaca). Cara ini memungkinkan antena GPS menerima sinyal yang lebih kuat. Selain itu, dijual pula antena tambahan (eksternal) untuk penerima GPS sehingga pengguna dapat menempatkan receiver pada posisi yang enak dimonitor (misal, pada dashboard dekat pengemudi) sehingga pengguna dapat melakukan navigasi secara nyaman tanpa perlu mengkhawatirkan problem penerimaan sinyal yang buruk.

Berbagai GPS receiver portabel yang beredar di pasaran tidak selalu sama dalam kualitas dan fitur. Beberapa lebih akurat dari yang lain. Secara umum, sebuah perangkat penerima GPS yang baik memiliki peta digital keluaran NAVTEQ atau TeleAtlas yang memiliki detil tinggi dan selalu up-to-date. Pada kebanyakan model GPS portabel, tersedia fitur koneksi USB atau serial port untuk menghubungkan perangkat tersebut dengan PC, untuk keperluan updating peta digital dan software. Pada perangkat, data-data tersebut akan disimpan pada memori yang tersedia atau kartu memori (SD Card).

Model lain perangkat penerima GPS, yakni In-dash car GPS, umumnya membaca peta digital terbaru dari cakram DVD melalui DVD player yang terintegrasi. Cakram DVD berisi data peta digital tersebut merupakan bagian dari paket pembelian. Namun sebagian vendor ada pula yang menjualnya secara tersendiri/terpisah dari penjualan perangkat penerima GPS tersebut.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Berapa Jauh Seekor Kuda Mampu Berlari?

Pertanyaan itu selalu menggelayut setiap kali menonton film-film western macam Dances with Wolves , di mana para penunggang - baik kulit putih maupun indian - memperlakukan kuda tunggangannya bak sepeda motor bermesin saja, memacunya melintasi prairi yang lebarnya berpuluh kilometer. Bagaimanapun kuda adalah makhluk hidup, bukan mesin yang bisa dijalankan semaunya. Mereka dapat menjadi lelah dan butuh istirahat. Yang membedakan kuda dengan kebanyakan mamalia lain adalah endurance mereka yang luar biasa. Berikut beberapa fakta tentang daya tahan fisik seekor kuda yang luar biasa, saya kutip dari the Ultimate Horse Site . Rekor klasik - Pada 1889, Dimitri Peshkov melakukan perjalanan panjang dengan kudanya sejauh 5.500 mil dari Albanzinski, Siberia, menuju St. Petersburg - Kuda Akhal-Teke yang merupakan peranakan dari Turkmenistan, dikenal sebagai kuda dengan daya tahan yang prima. Pada 1935, 38 penunggang kuda Akhal Teke menempuh 2.600 mil dari Ashkabad ke Moskow, 215 mil diantaranya m

Tips Memilih Kursi Ergonomis Untuk Bekerja Nyaman di Depan Komputer

Karakteristik pekerjaan yang mengharuskan penggunaan komputer sebagai peralatan kerja membuat para karyawan kantoran, penulis, programmer, hingga pekerja kreatif seperti web designer atau digital artist menghabiskan sebagian besar jam sibuk mereka duduk di depan layar komputer meja ( PC desktop ) atau laptop. Namun di sisi lain berlama-lama duduk statis di depan layar bukanlah aktivitas yang sehat. Karena itu, untuk mencegah efek buruk terhadap kesehatan seperti sakit punggung ( back pain ), cedera karena tekanan terus-menerus (repetitive stress injuries ), dan sakit leher, kita harus melakukan upaya untuk membuat suasana berkomputasi menjadi seergonomis mungkin. Salah satunya adalah dengan menggunakan kursi kerja berkaidah ergonomik. Menurut artikel TWiki yang dipublikasikan oleh situs web Richmond University , Kata ergonomi berasal bahasa Yunani; ergo = bekerja dan nomos = ilmu tentang. Maka ergonomi secara sederhana dapat diterjemahkan sebagai ilmu tentang segala aspek kegiatan

Di Balik Bullet Time, Efek Visual The Matrix (1999)

Sekarang mungkin terlihat biasa saja, bahkan terkesan sebagai efek visual 'pasaran' saking seringnya digunakan. Namun ketika The Matrix muncul pada 1999 dengan kejutan efek bullet time yang mampu menghadirkan adegan super slow motion saat Neo (Keanu Reeves) menghindari peluru yang ditembakkan ke arahnya sembari kamera bergerak memutari dirinya, adegan tersebut membikin penonton terpesona. The Matrix bahkan memicu trend penggunaan efek bullet time pada film-film layar lebar lain, kartun, iklan televisi, klip musik, hingga video-video parodi. Bullet time, sering disebut juga dengan virtual camera movement effect , adalah teknik simulasi kecepatan variabel yang diperkaya secara digital, yang memiliki dua karakteristik. Pertama adalah permutasi ekstrem atas waktu sehingga mampu menampilkan adegan super lambat suatu obyek - yang karena kecepatan geraknya - tidak mungkin difilmkan secara konvensional, misalnya gerakan peluru yang ditembakkan menuju sasaran, dan kedua , kemampuan