Langsung ke konten utama

Mengenal Seluk-beluk Nama Domain

Pada tahun 70-an hingga awal 80-an ketika internet masih berupa komunitas kecil yang hanya terdiri atas sedikit komputer yang terhubung satu sama lain, mekanisme pengalamatan masing-masing komputer/host belum menjadi persoalan serius. Saat itu sistem yang digunakan adalah host table. Pada metode tersebut, masing-masing host menyimpan file dengan nama HOSTS.TXT yang berisi daftar kombinasi nama dan IP Address dari SELURUH komputer yang terkoneksi ke internet.

Dapat dibayangkan, ketika internet menjadi semakin besar dan jumlah komputer yang terkoneksi semakin banyak, metode tersebut menjadi sangat tidak efisien. Maka pada tahun 1983, atas permintaan Jon Postel, Paul Mockapetris mengusulkan sistem database terdistribusi yang dinamakan DNS (Domain Name System), protokol yang digunakan hingga saat ini. Dengan metode pendistribusian pada DNS, masing-masing organisasi hanya bertanggung jawab untuk mengelola database yang berisi informasi jaringan miliknya saja.

Protokol DNS dipublikasikan oleh Internet Engineering Task Force (IETF). Spesifikasi original protokol DNS terdapat pada RFC 882 dan RFC 883, yang kemudian diperbarui pada tahun 1987 melalui RFC 1034 dan RFC 1035.

Prinsip kerja DNS didasarkan pada kenyataan bahwa mesin (komputer) bekerja dengan mengolah rangkaian angka yang kompleks (string of numbers) menjadi instruksi digital. Di sisi lain manusia lebih familiar dengan rangkaian huruf dan kata. Domain Name System (DNS) membantu mempermudah pengguna internet menemukan alamat yang mereka cari dengan bekerja sebagai sistem "mnemonic" yang membuat alamat web lebih mudah diingat, sehingga daripada repot-repot mengetikkan IP Address yang ruwet seperti 192.0.34.65, jauh lebih nyaman bagi anda untuk menuliskan www.icann.org; keduanya mengarahkan anda menuju alamat yang sama, yakni situs web dioperasikan oleh ICANN (Internet Corporation for Assigned Names and Numbers), lembaga yang mengelola DNS.

Proses penerjemahan sebuah nama domain menjadi IP address disebut resolving. Selain untuk memetakan nama host dan IP address, DNS juga digunakan untuk menyampaikan alamat email (email routing) dengan menyimpan daftar mail server yang menerima email untuk domain yang diberikan, dan aplikasi-aplikasi internet lain. Dengan menyediakan layanan pengalihan (redirection) berbasis keyword terdistribusi yang menjangkau seluruh dunia, DNS adalah komponen yang pokok dan vital bagi internet itu sendiri.

Struktur DNS

Artikel ini tidak melakukan pembahasan struktur DNS secara detil, hanya sebatas pengenalan dan pengetahuan umum.

Domain name space

Domain name space terdiri atas nama-nama domain yang tersusun melalui hirarki yang berbentuk struktur mirip pohon (tree), dimulai dari akar (root) hingga daun (node, leaf). Setiap node atau “daun” pada struktur pohon tersebut memiliki nol atau lebih resource records yang menyimpan informasi terkait nama domain tersebut. Struktur pohon terbagi menjadi beberapa zona, yang dimulai pada zona root (akar). Sebuah DNS zone terdiri atas kumpulan node-node yang terkoneksi yang dilayani oleh sebuah authoritative nameserver. Untuk lebih memahami uraian, silahkan lihat pada skema di bawah ini:

Struktur atau skema Domain Name System (DNS)


Formulasi domain name

Sebuah nama domain terdiri atas satu atau lebih bagian (secara teknis disebut labels) yang masing-masing bagian dipisahkan dengan titik (dot). Kita ambil contoh di sini adalah nama domain gadgetrust.info (nama domain blog ini):

1. Ujung paling kanan pada sebuah nama domain disebut top-level domain (TLD). Pada gadgetrust.info, TLD adalah info. TLD lain yang banyak digunakan adalah com (situs komersial), net (jaringan), org (organisasi nonprofit), gov (situs-situs resmi negara/pemerintahan), edu (situs-situs terkait pendidikan), dan sebagainya. Namun untuk beberapa TLD seperti com, net, dan org, penggunaannya kini relatif tidak lagi se-“tertib” seperti pada awal peruntukannya.

2. Hirarki nama domain menurun dari kanan ke kiri. Setiap label di sebelah kiri menunjukkan subdomain dari label di sebelah kanannya. Pada www.gadgetrust.info, gadgetrust adalah subdomain dari domain info, dan www adalah subdomain dari gadgetrust.info. Struktur hirarki pohon ini dapat terdiri hingga 127 tingkat/subdomain.

3. Setiap label/subdomain dapat terdiri hingga 63 karakter, dan keseluruhan domain memiliki panjang karakter maksimum 253 karakter. Namun dalam praktek beberapa registries menerapkan batasan yang lebih sedikit/terbatas.

4. Secara teknis nama domain terdiri atas karakter-karakter oktet. Namun dalam prakteknya nama domain karakter set ASCII, meliputi abjad-abjad dari a hingga z, A hingga Z (huruf besar/kapital), angka dari 0 hingga 9, dan tanda hubung (-). Aturan ini dikenal sebagai aturan LDH (letters, digits, hypen). Namun begitu, tanda hubung tidak boleh digunakan pada awal domain atau digunakan berurutan.

5. Hostname adalah nama domain yang memiliki sekurangnya satu IP address yang terkait. Sebagai contoh, domain www.gadgetrust.info dan gadgetrust.info adalah hostnames, namun domain info sendiri bukan hostname karena tidak memiliki IP address yang terasosiasi dengannya.

Name servers

DNS dikelola sebagai sistem database terdistribusi menggunakan model client-server. Node-node dari database ini adalah name servers. Setiap domain memiliki sekurangnya satu authoritative DNS server yang mempublikasikan informasi tentang domain dan name servers domain-domain lain yang menjadi subordinat-nya. Hirarki tertinggi dilayani oleh root nameservers, yakni server yang melayani permintaan (resolving) top-level domain (TLD) seperti com, net, info, org, dan sebagainya.

Skema DNS


DNS Resolver

DNS resolver adalah client-side dari DNS, yakni bagian dari program aplikasi yang berfungsi untuk menjawab permintaan (query) tentang suatu domain melalui proses inisiasi dan pengurutan (sequencing) permintaan yang mengarah pada penerjemahan suatu sumber. Secara sederhana dapat dikatakan, DNS resolver berperan penting dalam proses DNS menerjemahkan nama domain (www.contoh.com) yang anda ketikkan menjadi IP address yang terkait dengan domain tersebut, sehingga anda dapat membuka halaman web www.contoh.com tanpa harus repot-repot mengingat IP address-nya. Jika resolver tidak mengetahui IP address dari domain tersebut (tidak terdapat pada cache-nya), dia akan mengontak server DNS yang menjadi server default-nya untuk mencari jawaban. Dan seterusnya.

Bagaimana Cara Memiliki/mendapatkan Nama Domain?

ICANN (Internet Corporation for Assigned Names and Numbers) adalah lembaga nonprofit berskala global yang bertugas mengelola dan melakukan koordinasi atas DNS untuk menjamin setiap alamat (nama domain) dan IP address adalah unik/satu-satunya dan memastikan setiap pengguna internet dapat menemukan semua alamat yang valid dengan memastikan setiap nama domain terpetakan ke IP address yang sesuai. Dengan demikian jika anda mengetikkan www.kompas.com, alamat tersebut mengarahkan anda ke situs web pemilik nama domain tersebut yakni situs berita Kompas online, dan tidak akan mengarahkan anda ke tempat/situs lain.

ICANN juga memiliki fungsi lain yakni melakukan akreditasi terhadap perusahaan penjual nama domain kepada pengguna akhir (domain name registrar) dengan cara melakukan registrasi dan menetapkan standar minimum serta syarat-syarat yang harus dipenuhi oleh perusahaan domain name registrar tersebut. Untuk keperluan pendataan, ICANN menerbitkan daftar lengkap TLD registries dan perusahaan domain name registrar. Keseluruhan daftar tersebut tersimpan dan dikelola dalam database online yang dapat diakses melaui layanan WHOIS.

Untuk top-level domains COM dan NET, digunakan model thin registry, yakni domain registry (misal VeriSign) mengelola data WHOIS dasar seperti nama registrant, name servers, dsb, sedangkan data WHOIS yang lebih detil diserahkan pada masing-masing registrar.

Untuk lebih dari 240 country code top-level domains (ccTLDs), data WHOIS dikelola dengan pendekatan thick registry, yakni data WHOIS dikelola secara terpusat pada central registries, bukan pada database registrar. Sebagai contoh, ccTLDs untuk Jerman (ex: www.namadomain.de) dikelola oleh DENIC, lembaga NIC (Network Iinformation Center) alias domain name registries-nya Jerman.

Ketika anda membeli nama domain (misal domain-anda.com), anda tidak langsung memperolehnya dari ICANN namun hanya dapat membeli untuk periode waktu tertentu melalui perusahaan yang menjual nama domain (registrar). Contoh dari domain registrar yang populer adalah GoDaddy, Name.com, Tucows, dan sebagainya. Di Indonesia kita mengenal registrar-registrar domestik seperti namadomain.com. Anda dapat memperoleh nama domain yang anda inginkan - sepanjang belum dimiliki orang lain - selama rentang waktu tertentu, dan harus memperbarui kepemilikan tersebut secara berkala ketika rentang waktu tersebut habis. Jika tidak, domain tersebut akan berstatus expire (kadaluwarsa) dan bebas ditawarkan oleh registrar kepada orang lain yang menginginkannya.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Berapa Jauh Seekor Kuda Mampu Berlari?

Pertanyaan itu selalu menggelayut setiap kali menonton film-film western macam Dances with Wolves , di mana para penunggang - baik kulit putih maupun indian - memperlakukan kuda tunggangannya bak sepeda motor bermesin saja, memacunya melintasi prairi yang lebarnya berpuluh kilometer. Bagaimanapun kuda adalah makhluk hidup, bukan mesin yang bisa dijalankan semaunya. Mereka dapat menjadi lelah dan butuh istirahat. Yang membedakan kuda dengan kebanyakan mamalia lain adalah endurance mereka yang luar biasa. Berikut beberapa fakta tentang daya tahan fisik seekor kuda yang luar biasa, saya kutip dari the Ultimate Horse Site . Rekor klasik - Pada 1889, Dimitri Peshkov melakukan perjalanan panjang dengan kudanya sejauh 5.500 mil dari Albanzinski, Siberia, menuju St. Petersburg - Kuda Akhal-Teke yang merupakan peranakan dari Turkmenistan, dikenal sebagai kuda dengan daya tahan yang prima. Pada 1935, 38 penunggang kuda Akhal Teke menempuh 2.600 mil dari Ashkabad ke Moskow, 215 mil diantaranya m

Tips Memilih Kursi Ergonomis Untuk Bekerja Nyaman di Depan Komputer

Karakteristik pekerjaan yang mengharuskan penggunaan komputer sebagai peralatan kerja membuat para karyawan kantoran, penulis, programmer, hingga pekerja kreatif seperti web designer atau digital artist menghabiskan sebagian besar jam sibuk mereka duduk di depan layar komputer meja ( PC desktop ) atau laptop. Namun di sisi lain berlama-lama duduk statis di depan layar bukanlah aktivitas yang sehat. Karena itu, untuk mencegah efek buruk terhadap kesehatan seperti sakit punggung ( back pain ), cedera karena tekanan terus-menerus (repetitive stress injuries ), dan sakit leher, kita harus melakukan upaya untuk membuat suasana berkomputasi menjadi seergonomis mungkin. Salah satunya adalah dengan menggunakan kursi kerja berkaidah ergonomik. Menurut artikel TWiki yang dipublikasikan oleh situs web Richmond University , Kata ergonomi berasal bahasa Yunani; ergo = bekerja dan nomos = ilmu tentang. Maka ergonomi secara sederhana dapat diterjemahkan sebagai ilmu tentang segala aspek kegiatan

Di Balik Bullet Time, Efek Visual The Matrix (1999)

Sekarang mungkin terlihat biasa saja, bahkan terkesan sebagai efek visual 'pasaran' saking seringnya digunakan. Namun ketika The Matrix muncul pada 1999 dengan kejutan efek bullet time yang mampu menghadirkan adegan super slow motion saat Neo (Keanu Reeves) menghindari peluru yang ditembakkan ke arahnya sembari kamera bergerak memutari dirinya, adegan tersebut membikin penonton terpesona. The Matrix bahkan memicu trend penggunaan efek bullet time pada film-film layar lebar lain, kartun, iklan televisi, klip musik, hingga video-video parodi. Bullet time, sering disebut juga dengan virtual camera movement effect , adalah teknik simulasi kecepatan variabel yang diperkaya secara digital, yang memiliki dua karakteristik. Pertama adalah permutasi ekstrem atas waktu sehingga mampu menampilkan adegan super lambat suatu obyek - yang karena kecepatan geraknya - tidak mungkin difilmkan secara konvensional, misalnya gerakan peluru yang ditembakkan menuju sasaran, dan kedua , kemampuan