Pernahkah anda melakukan pencarian di Google versi Bahasa Indonesia dan mendapatkan hasil pencarian yang tidak jelas? Saya sering, dan untuk alasan inilah saya lebih banyak menggunakan fasilitas pencarian Google dalam Bahasa Inggris yang hasil pencariannya relatif lebih bersih dari spam - juga karena literatur dalam Bahasa Inggris pada umumnya jauh lebih lengkap, mendalam, dan lebih dapat dipercaya kredibilitasnya (pada umumnya, lho). Ironis memang, namun itulah kenyataannya.
Sebagaimana diakui oleh Matt Cutts dan Victor Nebehaj dari Google Search Quality team, Google menaruh perhatian serius atas maraknya kehadiran situs-situs sampah dan spam yang meracuni hasil pencarian mereka, namun tampaknya keterbatasan sumberdaya internal yang dimiliki dalam perang melawan spam membuat mereka lebih memusatkan perhatian dan konsentrasi hanya pada beberapa bahasa utama seperti Bahasa Inggris.
Perang melawan spam yang mengotori hasil pencarian Google dalam bahasa-bahasa selain bahasa utama lebih mengandalkan partisipasi pengguna mesin pencari itu sendiri. Dalam posting di Google Webmaster Central Blog, kedua software engineer yang menangani kualitas pencarian tersebut meminta kepada pengguna yang berasal dari Indonesia, Thailand, Persia (Iran), dan Ceko untuk membantu mereka mengidentifikasi spam yang muncul dalam hasil pencarian pada bahasa-bahasa tersebut dan melaporkannya melalui tool spam report yang mereka sediakan via Webmaster Tool.
Bagaimana kita tahu sebuah situs atau blog adalah spam? Dalam banyak kasus kita akan mudah mengenalinya melalui karakteristik berikut:
1. Situs atau blog tersebut berisi konten yang tidak jelas serta tata bahasa yang kacau dan penuh dengan kata, frasa, atau kalimat yang diulang-ulang dalam jumlah yang di luar kewajaran. Misalnya, kata atau frasa macam "sma bugil" atau "agnes monica bugil" diulang berkali-kali di seluruh halaman. Praktek ini disebut keyword stuffing. Tata bahasa yang kacau seringkali disebabkan oleh penggunaan software khusus yang digunakan buat memodifikasi tulisan-tulisan yang diperoleh dari pihak ketiga agar tidak terlihat mirip satu sama lain.
2. Halaman situs atau blog tersebut dimuati link dalam jumlah sangat banyak namun "mencurigakan". Jumlah link dalam sebuah halaman web memang tidak selalu menjadi ukuran bahwa halaman tersebut adalah spam. Halaman muka sebuah situs berita pada umumnya memiliki banyak link, namun mereka bukan spam karena link-link mereka mengarah ke halaman lain situs tersebut (internal linking) dan digunakan untuk fungsi yang bermanfaat, yakni memudahkan navigasi bagi pembaca situs. Pada praktek link spamming (disebut juga link farming), jumlah link yang sangat banyak tidak dimaksudkan untuk membantu navigasi pembaca, namun untuk mengelabui algoritma mesin pencari seperti Google yang menghitung jumlah dan kualitas link yang mengarah ke sebuah situs sebagai bagian dari metode memeringkat situs pada hasil pencarian.
3. Konten duplikat. Ini penyakit utama bangsa kita. Banyak webmaster atau blogger yang tidak mau repot-repot menulis sendiri isi blog mereka, lalu dengan santainya melakukan copy-paste tulisan orang untuk dipublikasikan di blognya. Lebih parah lagi ketika hal ini dilakukan tanpa sepengetahuan penulis asli, lantas tulisan tersebut diaku sebagai hasil karyanya. Jika anda seorang webmaster atau blogger dan karya anda dicuri orang, mulailah bersikap asertif dari sekarang, antara lain dengan melaporkan situs atau blog lain yang jelas-jelas membajak karya anda ke Google melalui fasilitas spam report yang mereka sediakan.
4. Scraper pages, atau disebut juga auto-generated pages. Ini merupakan teknik yang sedikit lebih cangggih dari copy-paste untuk praktek kotor yang sama, yakni pembajakan karya tulis orang. Jika copy-paste banyak dilakukan oleh blogger pemula yang mengerjakannya dengan cara manual, auto-generated pages dilakukan oleh webmaster yang lebih berpengalaman dengan menambahkan script (kode program) yang secara otomatis akan menyalin konten situs lain yang menjadi target untuk dimuat di situsnya. Umumnya teknik tersebut dilakukan dengan menyalahgunakan sistem berlangganan konten melalui RSS Feed.
Jika anda telah memiliki akun Gmail, anda tidak perlu membuat akun baru untuk melaporkan spam ke Google. Sebuah akun Gmail dapat digunakan untuk login ke layanan-layanan lain milik Google seperti Blogger, Youtube, Google Analytics, dan Google Webmaster Tool. Untuk melaporkan spam, anda cukup melakukan login ke halaman spam report pada Webmaster Tool dan masukkan URL situs dan blog sampah pada tempat yang disediakan.
Ayo basmi spam di Google Bahasa Indonesia untuk hasil pencarian domestik yang lebih berkualitas!
Sebagaimana diakui oleh Matt Cutts dan Victor Nebehaj dari Google Search Quality team, Google menaruh perhatian serius atas maraknya kehadiran situs-situs sampah dan spam yang meracuni hasil pencarian mereka, namun tampaknya keterbatasan sumberdaya internal yang dimiliki dalam perang melawan spam membuat mereka lebih memusatkan perhatian dan konsentrasi hanya pada beberapa bahasa utama seperti Bahasa Inggris.
Perang melawan spam yang mengotori hasil pencarian Google dalam bahasa-bahasa selain bahasa utama lebih mengandalkan partisipasi pengguna mesin pencari itu sendiri. Dalam posting di Google Webmaster Central Blog, kedua software engineer yang menangani kualitas pencarian tersebut meminta kepada pengguna yang berasal dari Indonesia, Thailand, Persia (Iran), dan Ceko untuk membantu mereka mengidentifikasi spam yang muncul dalam hasil pencarian pada bahasa-bahasa tersebut dan melaporkannya melalui tool spam report yang mereka sediakan via Webmaster Tool.
Bagaimana kita tahu sebuah situs atau blog adalah spam? Dalam banyak kasus kita akan mudah mengenalinya melalui karakteristik berikut:
1. Situs atau blog tersebut berisi konten yang tidak jelas serta tata bahasa yang kacau dan penuh dengan kata, frasa, atau kalimat yang diulang-ulang dalam jumlah yang di luar kewajaran. Misalnya, kata atau frasa macam "sma bugil" atau "agnes monica bugil" diulang berkali-kali di seluruh halaman. Praktek ini disebut keyword stuffing. Tata bahasa yang kacau seringkali disebabkan oleh penggunaan software khusus yang digunakan buat memodifikasi tulisan-tulisan yang diperoleh dari pihak ketiga agar tidak terlihat mirip satu sama lain.
2. Halaman situs atau blog tersebut dimuati link dalam jumlah sangat banyak namun "mencurigakan". Jumlah link dalam sebuah halaman web memang tidak selalu menjadi ukuran bahwa halaman tersebut adalah spam. Halaman muka sebuah situs berita pada umumnya memiliki banyak link, namun mereka bukan spam karena link-link mereka mengarah ke halaman lain situs tersebut (internal linking) dan digunakan untuk fungsi yang bermanfaat, yakni memudahkan navigasi bagi pembaca situs. Pada praktek link spamming (disebut juga link farming), jumlah link yang sangat banyak tidak dimaksudkan untuk membantu navigasi pembaca, namun untuk mengelabui algoritma mesin pencari seperti Google yang menghitung jumlah dan kualitas link yang mengarah ke sebuah situs sebagai bagian dari metode memeringkat situs pada hasil pencarian.
3. Konten duplikat. Ini penyakit utama bangsa kita. Banyak webmaster atau blogger yang tidak mau repot-repot menulis sendiri isi blog mereka, lalu dengan santainya melakukan copy-paste tulisan orang untuk dipublikasikan di blognya. Lebih parah lagi ketika hal ini dilakukan tanpa sepengetahuan penulis asli, lantas tulisan tersebut diaku sebagai hasil karyanya. Jika anda seorang webmaster atau blogger dan karya anda dicuri orang, mulailah bersikap asertif dari sekarang, antara lain dengan melaporkan situs atau blog lain yang jelas-jelas membajak karya anda ke Google melalui fasilitas spam report yang mereka sediakan.
4. Scraper pages, atau disebut juga auto-generated pages. Ini merupakan teknik yang sedikit lebih cangggih dari copy-paste untuk praktek kotor yang sama, yakni pembajakan karya tulis orang. Jika copy-paste banyak dilakukan oleh blogger pemula yang mengerjakannya dengan cara manual, auto-generated pages dilakukan oleh webmaster yang lebih berpengalaman dengan menambahkan script (kode program) yang secara otomatis akan menyalin konten situs lain yang menjadi target untuk dimuat di situsnya. Umumnya teknik tersebut dilakukan dengan menyalahgunakan sistem berlangganan konten melalui RSS Feed.
Jika anda telah memiliki akun Gmail, anda tidak perlu membuat akun baru untuk melaporkan spam ke Google. Sebuah akun Gmail dapat digunakan untuk login ke layanan-layanan lain milik Google seperti Blogger, Youtube, Google Analytics, dan Google Webmaster Tool. Untuk melaporkan spam, anda cukup melakukan login ke halaman spam report pada Webmaster Tool dan masukkan URL situs dan blog sampah pada tempat yang disediakan.
Ayo basmi spam di Google Bahasa Indonesia untuk hasil pencarian domestik yang lebih berkualitas!
Setuju Banget...mari Perangi blog2 SPAM....aku neg bgt tiap kali browsing ketemunya blog-blog ga bermutu yang ada di halaman depan..nice informasi Gan...
BalasHapus