Langsung ke konten utama

List Gadget Non Ponsel Berplatform Android

Lebih dikenal sebagai sistem operasi untuk ponsel pintar, platform Android OS ternyata juga digunakan pada berbagai perangkat bergerak (mobile devices) non smartphone. Berikut adalah list sejumlah gadget selain ponsel yang menggunakan Android sebagai "otak" di balik kinerja dan fitur unggulan yang mereka hadirkan kepada pengguna:

Archos 5 Internet Tablet

Komputer tablet dengan layar 4.8 inci beresolusi 800x480 pixel dan prosesor ARM Cortex 800 MHz. Menjalankan Android versi 1.6 (Donut).

Acer Aspire One D250

Diluncurkan pada kuartal ketiga 2009, Aspire One D250 adalah netbook dengan sistem operasi dual-boot Windows dan Android.

Barnes & Noble Nook

Nook merupakan perangkat e-Ink ebook reader yang digadang-gadang Barnes & Noble buat menantang Kindle yang dipasarkan oleh Amazon, sesama raksasa toko buku online. Nook menggunakan koneksi AT&T 3G atau WiFi untuk mendownload konten (ebook).

Barnes and Noble Nook

Hardkernel ODROID-T

Tablet PC dengan layar sentuh berukuran 10.1 inci dan resolusi maksimum hingga 1366x768 pixel. ODROID-T menggunakan prosesor Coretax a8 1 GHz, memori 512MB mobile DDR, onboard WiFi b/g, Bluetooth 2.0, 1080p Full HD video, Accelerometer, Compass sensor dan USB GPS eksternal. Untuk sistem operasi, ODROID-T telah mendukung Android 2.1 (Eclair).

Hivision PWS700CA (netbook)

Netbook dengan layar 7 inci dan resolusi 800×480, prosesor Rockchip RK2808 600mhz ARM926, 128SDRAM, WiFi, Ethernet, dan audio input/output.

Hivision PWS700CA Android netbook

NCPG HD TV

Televisi definisi tinggi (HD TV) dengan layar 55 inci, menggunakan platform Android 1.5 (Cup Cake) dan prosesor Cortex 8A 833 MHz. Mulai dipasarkan pada akhir 2010.


List ini akan terus bertambah seiring dengan makin populernya Android sebagai mobile OS yang mengusung konsep open standard. Jika anda belum familiar dengan platform Android, baca Mengenal Google Android.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Berapa Jauh Seekor Kuda Mampu Berlari?

Pertanyaan itu selalu menggelayut setiap kali menonton film-film western macam Dances with Wolves , di mana para penunggang - baik kulit putih maupun indian - memperlakukan kuda tunggangannya bak sepeda motor bermesin saja, memacunya melintasi prairi yang lebarnya berpuluh kilometer. Bagaimanapun kuda adalah makhluk hidup, bukan mesin yang bisa dijalankan semaunya. Mereka dapat menjadi lelah dan butuh istirahat. Yang membedakan kuda dengan kebanyakan mamalia lain adalah endurance mereka yang luar biasa. Berikut beberapa fakta tentang daya tahan fisik seekor kuda yang luar biasa, saya kutip dari the Ultimate Horse Site . Rekor klasik - Pada 1889, Dimitri Peshkov melakukan perjalanan panjang dengan kudanya sejauh 5.500 mil dari Albanzinski, Siberia, menuju St. Petersburg - Kuda Akhal-Teke yang merupakan peranakan dari Turkmenistan, dikenal sebagai kuda dengan daya tahan yang prima. Pada 1935, 38 penunggang kuda Akhal Teke menempuh 2.600 mil dari Ashkabad ke Moskow, 215 mil diantaranya m

Tips Memilih Kursi Ergonomis Untuk Bekerja Nyaman di Depan Komputer

Karakteristik pekerjaan yang mengharuskan penggunaan komputer sebagai peralatan kerja membuat para karyawan kantoran, penulis, programmer, hingga pekerja kreatif seperti web designer atau digital artist menghabiskan sebagian besar jam sibuk mereka duduk di depan layar komputer meja ( PC desktop ) atau laptop. Namun di sisi lain berlama-lama duduk statis di depan layar bukanlah aktivitas yang sehat. Karena itu, untuk mencegah efek buruk terhadap kesehatan seperti sakit punggung ( back pain ), cedera karena tekanan terus-menerus (repetitive stress injuries ), dan sakit leher, kita harus melakukan upaya untuk membuat suasana berkomputasi menjadi seergonomis mungkin. Salah satunya adalah dengan menggunakan kursi kerja berkaidah ergonomik. Menurut artikel TWiki yang dipublikasikan oleh situs web Richmond University , Kata ergonomi berasal bahasa Yunani; ergo = bekerja dan nomos = ilmu tentang. Maka ergonomi secara sederhana dapat diterjemahkan sebagai ilmu tentang segala aspek kegiatan

Di Balik Bullet Time, Efek Visual The Matrix (1999)

Sekarang mungkin terlihat biasa saja, bahkan terkesan sebagai efek visual 'pasaran' saking seringnya digunakan. Namun ketika The Matrix muncul pada 1999 dengan kejutan efek bullet time yang mampu menghadirkan adegan super slow motion saat Neo (Keanu Reeves) menghindari peluru yang ditembakkan ke arahnya sembari kamera bergerak memutari dirinya, adegan tersebut membikin penonton terpesona. The Matrix bahkan memicu trend penggunaan efek bullet time pada film-film layar lebar lain, kartun, iklan televisi, klip musik, hingga video-video parodi. Bullet time, sering disebut juga dengan virtual camera movement effect , adalah teknik simulasi kecepatan variabel yang diperkaya secara digital, yang memiliki dua karakteristik. Pertama adalah permutasi ekstrem atas waktu sehingga mampu menampilkan adegan super lambat suatu obyek - yang karena kecepatan geraknya - tidak mungkin difilmkan secara konvensional, misalnya gerakan peluru yang ditembakkan menuju sasaran, dan kedua , kemampuan