Komputer saat ini bukan sekadar peralatan kantor untuk menulis dokumen atau mengerjakan pembukuan dengan program spreadsheet. Untuk fungsi standar tersebut anda tidak membutuhkan fitur yang macam-macam. Namun seiring berkembangnya kemampuan komputasi dan jenis pekerjaan yang dapat ditangani secara digital, sekarang orang menggunakan komputer untuk fungsi yang tidak pernah terbayangkan sebelumnya: mengedit foto atau video, memutar video berdefinisi tinggi (HD), rendering animasi, memainkan game 3D, streaming video, hingga melihat-lihat bumi dengan Google Earth.
Sejak komputer berevolusi menjadi perangkat multimedia, banyak pabrikan yang secara praktis telah meninggalkan produksi monitor dengan format ukuran layar standar 4:3 dan beralih ke format layar lebar (widescreen) 16:10. Perubahan ini linear dengan mulai ditinggalkannya produksi monitor CRT (Cathode Ray Tube), digantikan oleh LCD (Liquid Crystal Display). Lagian nggak pernah ada sejarahnya kan monitor CRT dengan layar widescreen?
Alasan lain yang secara langsung mempengaruhi peralihan ke format widescreen adalah kenyataan bahwa orang semakin sering menggunakan komputer desktop atau laptopnya untuk menonton video. Film-film bioskop yang ditransfer ke DVD atau Blu-ray paling bagus ditonton jika tetap mempertahankan format layar lebarnya (yang memiliki aspect ratio 16:9, atau 1,85:1).
Agar tertayang secara sempurna, format monitor pun harus disesuaikan menjadi 16:10, yang paling pas untuk menampung video dengan rasio 16:9 dan 1,85:1 dengan hanya menampilkan sedikit letterbox alias area hitam di sisi atas dan bawah video yang sedang diputar.
Sekarang anda sudah tahu mengapa trend monitor komputer saat ini mengarah ke widescreen. Kini yang menjadi pertanyaan, mengapa video berdefinisi tinggi (HD Video) atau film bioskop kebanyakan menggunakan format layar lebar, bukan format yang jamak buat televisi yang selama ini kita kenal, yakni 4:3?
Kerns H. Powers, insinyur yang pertama kali mengajukan format widescreen 16:9 menemukan fakta bahwa semua rasio aspek (perbandingan panjang antara sisi horisontal dan vertikal layar) yang dia teliti ketika dinormalisasi ke dalam area yang konstan akan pas di dalam segi empat luar, dan ketika di-overlap, semua menunjukkan ukuran segi empat dalam yang relatif sama, yang secara kebetulan mendekati perbandingan panjang : lebar = 16 : 9. Dengan kata lain rasio aspek 16:9 merupakan format yang menjadi kompromi bagi format-format populer lain yang berkompetisi, dan dengan demikian dapat menjadi standar tunggal untuk menghilangkan kebingungan kalangan industri (perfilman, broadcasting, pabrikan televisi atau monitor, produsen kamera video, dsb) dalam memilih format mana yang akan mereka gunakan dalam produksinya.
Bukti bahwa format layar lebar 16:9 merupakan format masa depan kian terlihat ketika standar tersebut terpilih sebagai standar HDTV broadcast. Selain itu format widescreen juga termasuk sebagai satu dari tiga rasio aspek yang didukung teknologi kompresi video MPEG-2. Kedudukannya kian mantap setelah Youtube, situs berbagi video terbesar di internet, mengadopsi widescreen sebagai format player mereka sejak 24 November 2008.
Resolusi layar yang digunakan monitor widescreen bervariasi dari 1366 x 768 (monitor 16 inci), 1440 x 900 (19 inci), 1680 x 1050 (20 - 22 inci), dan 1920 x 1200 (di atas 23 inci). Dimensi monitor widescreen yang melebar secara horisontal juga lebih pas dengan dimensi keyboard daripada monitor dengan rasio aspek 4:3. Fakta ini penting bagi produsen laptop atau netbook, untuk menyiasati ukuran yang terbatas agar perangkat yang dibuat tetap fungsional tanpa harus meninggalkan sisi estetiknya.
Sejak komputer berevolusi menjadi perangkat multimedia, banyak pabrikan yang secara praktis telah meninggalkan produksi monitor dengan format ukuran layar standar 4:3 dan beralih ke format layar lebar (widescreen) 16:10. Perubahan ini linear dengan mulai ditinggalkannya produksi monitor CRT (Cathode Ray Tube), digantikan oleh LCD (Liquid Crystal Display). Lagian nggak pernah ada sejarahnya kan monitor CRT dengan layar widescreen?
Alasan lain yang secara langsung mempengaruhi peralihan ke format widescreen adalah kenyataan bahwa orang semakin sering menggunakan komputer desktop atau laptopnya untuk menonton video. Film-film bioskop yang ditransfer ke DVD atau Blu-ray paling bagus ditonton jika tetap mempertahankan format layar lebarnya (yang memiliki aspect ratio 16:9, atau 1,85:1).
Agar tertayang secara sempurna, format monitor pun harus disesuaikan menjadi 16:10, yang paling pas untuk menampung video dengan rasio 16:9 dan 1,85:1 dengan hanya menampilkan sedikit letterbox alias area hitam di sisi atas dan bawah video yang sedang diputar.
Sekarang anda sudah tahu mengapa trend monitor komputer saat ini mengarah ke widescreen. Kini yang menjadi pertanyaan, mengapa video berdefinisi tinggi (HD Video) atau film bioskop kebanyakan menggunakan format layar lebar, bukan format yang jamak buat televisi yang selama ini kita kenal, yakni 4:3?
![](https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjTKN2niqFPAYbRHc5xvYsGtgH-_VzKuVV3DHianCFjsK-36ZihnKOEO6FKobo5pxe6j7jR1F74vczNY6pePzVZBQpJTvPDAOd8nU8793LIliBJS4R5tzkzoVeGgrMdJuGE8gJDoy8yNh0/s400/aspect-ratio.gif)
Bukti bahwa format layar lebar 16:9 merupakan format masa depan kian terlihat ketika standar tersebut terpilih sebagai standar HDTV broadcast. Selain itu format widescreen juga termasuk sebagai satu dari tiga rasio aspek yang didukung teknologi kompresi video MPEG-2. Kedudukannya kian mantap setelah Youtube, situs berbagi video terbesar di internet, mengadopsi widescreen sebagai format player mereka sejak 24 November 2008.
Resolusi layar yang digunakan monitor widescreen bervariasi dari 1366 x 768 (monitor 16 inci), 1440 x 900 (19 inci), 1680 x 1050 (20 - 22 inci), dan 1920 x 1200 (di atas 23 inci). Dimensi monitor widescreen yang melebar secara horisontal juga lebih pas dengan dimensi keyboard daripada monitor dengan rasio aspek 4:3. Fakta ini penting bagi produsen laptop atau netbook, untuk menyiasati ukuran yang terbatas agar perangkat yang dibuat tetap fungsional tanpa harus meninggalkan sisi estetiknya.
Komentar
Posting Komentar